Jumat, 04 Mei 2018

web baru, untuk berbagi hal lain

Saat ini sedang dibangun web baru, untuk berbagi hal lain yaitu :
www.anggun.web.id
Kita nantikan kehadirannya dalam waktu dekat.

Minggu, 01 April 2018

Materi Kuliah Komunikasi Data Pertemuan ke-2


•Data
–Entitas yg melambangkan suatu pengertian
–Jenis : data analog & data digital
•Signal / Sinyal
–Suatu bentuk/cara utk menyalurkan data
–Jenis : signal analog & signal digital


Model Sederhana Komunikasi Data
•Source System
–Source
Menentukan data untuk dikirim
–Transmitter
Mengubah data menjadi signal yang dapat dikirim
•Transmission System
–Mengirim data
•Destination System
–Receiver
Mengubah signal yang diterima menjadi data
–Destination
Pengguna data yang diterima


Istilah-istilah Dlm Sistem Komunikasi
•Transmitter
–Converts data into transmittable signals
•Receiver
–Converts received signal into data
•Transceiver
–Device with transmitter and receiver functionality
•Medium
–Guided medium
•e.g. twisted pair, optical fiber
–Unguided medium
•e.g. air, water, vacuum
•Direct link
–No intermediate devices
•Point-to-point
–Direct link
–Only 2 devices share link
•Multi-point
–More than two devices share the link
•Simplex
–One direction
•e.g. Television
•Half duplex
–Either direction, but only one way at a time
•e.g. police radio
•Full duplex
–Both directions at the same time
•e.g. telephone


Pengantar ke “Frekuensi”
•Frekuensi: terkait dengan kekerapan / jumlah perulangan  wilayah waktu (time domain).
•Dalam wilayah waktu, suatu kejadian/ kegiatan/kondisi yang diamati dalam ukuran waktu bersifat:
–Kontinu: perubahan terjadi secara halus/ sangat rapat/smooth sepanjang waktu pengamatan
–Diskrit: perubahan terjadi secara seketika dari kondisi tetap tertentu ke kondisi tetap lain
–Periodik: Pola berulang sepanjang waktu
–Non Periodik: Pola tidak berulang sepanjang waktu


Bentuk yang periodik  Frekuensi
Frekuensi: jumlah siklus dalam suatu waktu
Satuan Frekuensi: cycle/second (umum) atau Hertz (dari Gustav Hertz)


Data
•Data
–Entitas yang melambangkan suatu pengertian
•Data Analog
–Nilai kontinu di dalam beberapa interval
–Contoh: Suara, video
•Data Digital
–Nilai diskrit
–Contoh: teks, bilangan bulat


Signal / Sinyal
•Suatu cara untuk menjalarkan/ mempropagasikan data
•Analog
–Variabel yang kontinu
–Medium yang bervariasi
•Kabel tembaga, serat optik, udara
•Digital
–Menggunakan 2 nilai arus listrik searah DC


Data & Signal
•Umumnya menggunakan sinyal digital utk data digital dan sinyal analog utk data analog
•Sinyal analog utk membawa data digital
–Modem
•Sinyal digital utk membawa data analog
–Compact Disc Audio


Frekuensi & Panjang Gelombang
•Peak Amplitude (A)
–Kuat sinyal maksimum
–Diukur dalam volts
•Frequency (f)
–Kecepatan perubahan kuat sinyal
–Diukur dalam Hertz (Hz) atau Cycle/second (C/s)
•Panjang Gelombang ()
–Jarak satu buah siklus
–Diukur dalam meter (m)
–Faktor kecepatan sinyal  v
• = v.T = v/f
•Sinyal telekomunikasi  kecepatan sinyal = kecepatan cahaya di udara bebas, dilambangkan dengan c
•c = 3.108 m/det


Wilayah Frekuensi (Frequency Domain)
•Sinyal umumnya terdiri dari banyak frekuensi
•Dengan analisa Fourier sembarang sinyal dapat diuraikan menjadi gelombang berbentuk sinus (sine wave) dengan frekuensi yang berbeda-beda
•Dapat digambarkan dalam fungsi wilayah frekuensi  cara lain memandang/ menggambarkan sinyal


Spektrum & Bandwidth
•Spectrum
–rentang frekuensi yang diduduki oleh sinyal
•Absolute bandwidth (Lebar pita absolut)
–lebar dari spectrum
•Effective bandwidth (lebar pita efektif)
–biasa disebut bandwidth
–pita sempit (narrow band) dari frekuensi-frekuensi dengan energi yg utama
•Kecepatan data (data rate)
–sistem transmisi memiliki lebar pita frekuensi yang terbatas
–hal ini membatasi kecepatan data yang disalurkan


Teknik Encoding
•Data Analog, Sinyal Analog
•Data Analog, Sinyal Digital
•Data Digital, Sinyal Analog
•Data Digital, Sinyal Digital


Transmisi Analog
•Sinyal analog ditransmisikan tanpa memperhatikan isinya
•Data dapat berupa data analog atau digital
•Terdapat redaman yang berbanding lurus dengan jarak
•Menggunakan amplifiers untuk memperkuat sinyal  noise/derau juga ikut dikuatkan


Transmisi Digital
•Memperhatikan isi data
•Integritas terancam oleh noise/derau, redaman dan lainnya
•Menggunakan pengulang / repeaters
•Repeater menerima sinyal, mengekstrak pola bit,dan kemudian ditransmisikan kembali
•Dengan demikian, redaman dapat diatasi namun noise/derau tidak dikuatkan.


Perbandingan Transmisi Analog & Digital
Analog
1.Rentan terhadap Noise
2.Signal yang diterima diproses dengan diulang dan diamplifikasi.
3.Mudah terjadi crosstalk
4.Bentuk sinyal kontinyu.
5.Kualitas signal diukur dalam satuan S/N (Signal To Noise Ratio)

Digital
1.Tahan terhadap Noise
2.Proses regenerasi dilakukan bagi signal yang diterima.
3.Bebas cross talk
4.Bentuk signal diskrit (discrete)
5.Kualitas signal diukur dalam BER (Bit Error Rate)



Data & Signal
DataAnalog:

Dua Alternatif: (1) Signal menempati spektrum yang sama sebagai analog data; (2) Data analog ditandai agar menempati bagian spektrum yang berlainan
Signal Digital
Data Analog yang ditandai dengan menggunakan sebuah kodek agar menghasilkan suatu digital bit stream
Data Digital
Signal Analog
Data Digital disandikan dengan menggunakan modem untuk menghasilkan signal analog
Signal Digital
Dua alternatif: (1) signal terdiri dari dua level voltage untuk menggambarkan dua nilai biner; (2) digital data ditandai agar menghasilkan suatu digital signal dengan sifat-sifat yang diinginkan



Perlakuan Signal
SignalAnalog
Transmisi Analog
Disebarkan melalui amplifier; perlakuan yang sama apakah signal dipergunakan untuk menggambarkan data analog ataukah untuk menggambarkan data digital
Transmisi Digital
Anggap saja sinyal analog menggambarkan data digital. Signal disebarkan melalui repeater; pada masing-masing repeater, digital data diperoleh kembali dari signal yang masuk dan dipergunakan untuk menghasilkan analog signal keluar yang baru
SignalDigital
Transmisi Analog
Tidak dipergunakan
Transmisi Digital
Signal digital menampilkan stream 1 dan 0, yang bisa menggambarkan data digital atau menggambarkan pengkodean data analog. Signal disebarkan melalui repeater; pada masing-masing repeater; deretan 1 dan 0 diperoleh kembali dari signal yang masuk dan dipergunakan untuk menghasilkan digital signal keluar yang baru


Modulasi
•Modulasi adalah proses penggabungan data (sinyal informasi) yang akan dikirim dengan gelombang pembawa, sehingga memungkinkan sinyal tsb ditransmisikan melalui communication channel.
•Penggabungan dilakukan dengan mengubah-ubah besaran tertentu dari gelombang pembawa sesuai dengan bentuk sinyal informasi


Data Analog, Signal Analog
•Modulasi analog
–Amplitude Modulation (AM)
•Amplitudo gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi
–Frequency Modulation (FM)
•Frekuensi gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi
–Phase Modulation (PM)
•Phase gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi
•Dipandang sebagai “special case” dari frequency modulation


Data Digital, Signal Digital
•Modulasi digital
Sinyal informasi hanya merepresentasikan dua keadaan (“1” atau “0”)
–Amplitude Shift Keying (ASK)
•Sinyal informasi direpresentasikan dalam dua kondisi perubahan amplitudo gelombang pembawa
–Frequency Shift Keying (FSK)
•Sinyal informasi direpresentasikan dalam perubahan frekuensi gelombang pembawa
–Phase Shift Keying (PSK)
•Sinyal informasi direpresentasikan dalam perubahan phase gelombang pembawa


Tujuan Modulasi
•Memudahkan pemancaran (radiasi)
–Penggeseran spektrum frekuensi sinyal dari domain frekuensi rendah ke radio frequency (RF) untuk dapat dipancarkan (apabila communication channel berupa sistem radio)
•Modulasi untuk multiplexing
–Mentranslasikan sinyal ke spektrum frekuensi atau time slot yang berbeda-beda untuk memungkinkan beberapa sinyal ditransmisikan melalui channel yang sama
•Mengatasi keterbatasan perangkat
–Perangkat untuk sinyal processing (filter, amplifier) bekerja optimal pada frekuensi dan bandwidth tertentu
–Modulasi dapat digunakan untuk mentranslasikan sinyal ke frekuensi yang sesuai dengan kemampuan perangkat

•Frequency assignment
–Menentukan frekuensi kerja dari pemancar (radio, televisi dsb)
•Mengurangi noise dan interferensi
–Efek dari noise dan interferensi dapat diminimalisir dengan menggunakan type modulasi tertentu dengan bandwidth yang lebih lebar dari bandwidth sinyal
–Ada “trade-off” antara pengurangan noise dengan penambahan bandwidth


Data Analog, Signal Digital
•Digitalisasi
–Mengubah data analog ke data digital
–Selanjutnya data digital tersebut akan dapat dikirim dalam bentuk sinyal digita
•Proses konversi analog ke digital dengan teknik Pulse Code Modulation (PCM)
–Sampling
•Syarat: laju sampling harus lebih besar dari dua kali frekuensi tertinggi sinyal data
–Kuantisasi
–Pengkodean


Data Digital, Signal Digital
•Data Digital berupa bit-bit binari: 0 atau 1
•Sinyal digital
–berupa pulsa-pulsa tegangan listrik yang bersifat diskrit
–Setiap pulsa adalah sebuah elemen sinyal
–Data binari akan diubah (encoded) menjadi element-element sinyal
•Contoh teknik encoding data digital ke sinyal digital:
–Non Return to Zero – Level (NRZ-L)
–Bipolar AMI

Non Return To Zero – Level (NRZ-L)
•Dua tegangan listrik yang berbeda untuk bit-bit 0 dan 1
•Tegangan listrik konstan selama interval bit
•Umumnya digunakan tegangan konstan negatif untuk bit 1 dan tegangan konstan positif untuk 0
•Teknik yang paling sederhana

Bipolar - AMI
•Untuk kehandalan  digunakan teknik yang lebih kompleks, mis: Bipolar – AMI
•Bit 0 dilambangkan dengan sinyal tanpa tegangan
•Bit 1 dilambangkan dengan pulsa negatif atau positif
•Sebuah pulsa akan mengubah polaritas

Gangguan Dalam Transmisi
•Sinyal yang diterima dapat berbeda dari sinyal yang dikirim
•Pada sistem transmisi analog terjadi degradasi/penurunan kualitas sinyal
•Pada sistem transmisi digital terjadi kesalahan bit (bit errors)
•Hal-hal tersebut disebabkan oleh
–Redaman atau distorsi redaman
–Distorsi delay
–Derau (Noise)

Redaman (Attenuation)
•Kekuatan sinyal menurun sejalan dengan jarak
•Hal tersebut tergantung juga dengan media transmisi yang digunakan
•Kekuatan sinyal yang diterima:
–Harus mencukupi untuk dideteksi
–Harus cukup tinggi dari derau untuk dapat diterima tanpa kesalahan
•Redaman adalah fungsi yang meningkat dari frekuensi

Distorsi Delay
•Terjadi hanya di media transmisi terbimbing (guided media) misalnya kabel tembaga
•Kecepatan propagasi bervariasi dengan frekuensi
Minggu, 01 April 2018 Materi Kuliah Komunikasi Data Pertemuan ke-1 Pertemuan 1: Pengenalan Komunikasi Data Motivasi

Invested $100 in Cryptocurrencies in 2017...You would now have $524,215: https://goo.gl/efW8Ef
Minggu, 01 April 2018 Materi Kuliah Komunikasi Data Pertemuan ke-1 Pertemuan 1: Pengenalan Komunikasi Data Motivasi

Invested $100 in Cryptocurrencies in 2017...You would now have $524,215: https://goo.gl/efW8Ef
Minggu, 01 April 2018 Materi Kuliah Komunikasi Data Pertemuan ke-1 Pertemuan 1: Pengenalan Komunikasi Data Motivasi

Invested $100 in Cryptocurrencies in 2017...You would now have $524,215: https://goo.gl/efW8Ef

Materi Kuliah Komunikasi Data Pertemuan ke-1

Pertemuan 1: Pengenalan Komunikasi Data
Motivasi
1. Memahami konsep dasar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
2. Dapat memodelkan bentuk-bentuk komunikasi data
Sub materi
1. Model Komunikasi Data
2. Tugas-tugas Komunikasi Data
3. Perjalanan Data
4. Jaringan Komunikasi Data


1. Model Komunikasi Data
  • Source / Sumber : membangkitkan data untuk dikirimkan. Data dapat berupa teks, gambar, suara, video yang berbentuk digital.
  • Transmitter / Pengirim : mengkonversi data menjadi sinyal listrik yang dapat dikirimkan
  • Transmission System / Sistem Transmisi : Pembawa data
  • Receiver / Penerima : mengkonversi sinyal listrik yang diterima menjadi data
  • Destination / Tujuan : mengambil data yang datang.
2. Tugas-tugas Komunikasi Data
  • Transmission system utilization : Berupaya agar fasilitas komunikasi yang terdiri dari berbagai perangkat menjadi efisien.
  • Interfacing : Setiap perangkat komunikasi bersifat interface dengan sistem transmisi
  • Signal generation : Pembangkit sinyal harus dibuat agar terjadi proses komunikasi. Bentuk dan Intensitas sinyal harus memadai untuk ditansmisikan dan diterjemahkan sebagai data.
  • Synchronization : Sinkronisasi harus dilakukan antara pengirim dan penerima
  • Exchange management : Bila sebuah data dipiundahkan selama beberapa waktu, kedua ujung harus bekerja sama. Misalnya telpon.
  • Error detection and correction : Dalam perjalanan, kemungkinan terjadi error.
  • Flow control : Supaya tidak terjadi kebanjiran data.
  • Addressing : Ketika data dikirin, harus jelas tujuannya.
  • Routing : Perlu diatur rute perjalanan data agar efisian dan diterima dengan cepat dan tidak terjadi kesalahan.
  • Recovery : Diperlukan perbaikan jika terjadi kerusakan selama masih memungkinkan.
  • Message formatting : Kesepakatan kode antara kedua belah pihak
  • Security : Diperlukan pengamanan karena melalui media transmisi yang tidak aman.
  • Network management : Komunikasi data sudah sangat kompleks.
3. Perjalanan Data
4. Jaringan Komunikasi Data
  • WAN Cakupan geografisnya luas (antar pulau – benua)
  • MAN Cakupan Geografisnya Sedang (antar kota dalam satu pulau)
  • LAN Cakupan geografisnya sempit (Satu ruang / Gedung)
Implementasi WAN
  • Circuit Switching (Jaringan telepon)
  • Packet Switching
  • Frame Relay
  • ATM
  • ISDN dan Broadband ISDN
Sumber bacaan :
1. William Stalling, Komunikasi Data dan Komputer

Materi Audit Sistem Informasi Pertemuan ke-1

Materi Audit Sistem Informasi

Sabtu, 18 Februari 2017

Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis, Teknik Dasar Bermain Bulutangkis

Apabila bercita-cita ingin menjadi pemain bulutangkis, maka harus menguasai bermacam-macam dasar bermain bulutangkis dengan benar. Oleh karena itu, hanya dengan modal berlatih tekun, disiplin, terarah dibawah bimbingan pelatih yang berkualifikasi baik, dapat menguasai berbagai teknik dasar bermain bulutangkis secara benar pula. Namun, agar bisa bermain bulutangkis, seorang pemain harus bisa memukul shuttlecock, baik dari atas maupun dari bawah. Jenis-jenis pukulan yang harus dikuasai adalah servis, lob, dropshot, smash, netting, underhand, dan drive. Kesemua jenis pukulan tersebut harus dilakukan dengan menggunakan grip dan footwork yang benar. Buku ini mengajarkan dasar-dasar petunjuk praktis jenis pukulan di atas.

1. Pegangan Raket (Grip) 
Filosofi
Bulutangkis dikenal sebagai olahraga yang banyak menggunakan pergelangan tangan. Karena itu, benar tidaknya cara memegang raket akan sangat menentukan kualitas pukulan seseorang. Salah satu teknik dasar bulutangkis yang sangat penting dikuasai secara benar oleh setiap calon pebulutangkis adalah pegangan raket. Menguasai cara dan teknik pegangan raket yang betul, merupakan modal penting untuk dapat bermain bulutangkis dengan baik pula. Oleh karena itu, apabila teknik pegangan raket salah dari sejak awal, sulit sekali meningkatkan kualitas permainan. Pegangan raket yang benar adalah dasar untuk mengembangkan dan meningkatkan semua jenis pukulan dalam permainan bulutangkis. Cara pegangan raket yang benar adalah raket harus dipegang dengan menggunakan jari-jari tangan (ruas jari tangan) dengan luwes, rileks, namun harus tetap bertenaga pada saat memukul shuttlecock. Hindari memegang raket dengan cara menggunakan telapak tangan (seperti memegang golok).

Jenis Pegangan Raket
Pada dasarnya, dikenal beberapa cara pegangan raket. Namun, hanya dua bentuk pegangan yang sering digunakan dalam praktek, yaitu cara memegang raket forehand dan backhand. Semua jenis pukulan dalam bulutangkis dilakukan dengan kedua jenis pegangan ini. Dua macam cara memegang raket di atas, pada kenyataannya digunakan secara bergantian sesuai situasi dan kondisi permainan. Untuk tahap awal para pemula biasanya diajarkan cara memegang forehand terlebih dahulu, kemudian baru backhand. Pada akhirnya untuk pemain yang sudah terampil akan terlihat pegangan raketnya hanya satu grip. Ini terjadi karena pergeseran pegangan tangan dari forehand ke backhand dan sebaliknya hanya sedikit dan terjadi secara otomatis. Pegangan raket yang benar, dan memanfaatkan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul shuttlecock, dapat meningkatkan mutu pukulan dan mempercepat laju jalannya shuttlecock. ini berarti, telah menggunakan tenaga secara lebih efisien namun efektif. ltulah sebabnya, sejak dini peserta latih harus membiasakan memukul shuttlecock dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan (tenaga pecut).

Cara Memegang Raket Forehand
Cara memegang raket untuk pukulan forehand dapat digambarkan sebagai berikut:
  1. Pegang raket dengan tangan kiri, kepala raket menyamping. Pegang raket dengan cara seperti ''jabat tangan''. Bentuk ''V'' tangan diletakkan pada bagian gagang raket. 
  2. Tiga jari, yaitu jari tengan, manis dan kelingking menggenggam raket, sedangkan jari telunjuk agak terpisah. 
  3. Letakkan ibu jari diantara tiga jari dan telunjuk. 
Cara Memegang Raket Backhand 
Untuk backhand griop, geser ''V'' tangan ke arah dalam. Letaknya di samping dalam. bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.

Cara Latihan 
Sebelum praktek melakukan latihan pukulan, perlu dilakukan latihan untuk adaptasi menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang raket dengan benar. 
  1. Peserta latihan dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes, dan tetap rileks, tetapi tetap mempunyai tenaga. 
  2. Lakukan gerakan raket ke arah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga terasa betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan. 
  3. Gerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah. 
  4. Memukul bola (shuttlecock) ke tembok. 
  5. Bouncing ball.
Kesalahan Yang Sering Terjadi 
  • Memegang raket dengan menggenggam, jari-jari rapat dan sejajar.
  • Posisi ''V'' tangan berada pada bagian grip raket yang lebar.
2. Footwork 
Footwork merupakan dasar untuk bisa menghasilkan pukulan berkualitas, yaitu apabila dilakukan dalam posisi baik. Untuk bisa memukul dengan posisi balk, seorang atlet harus memiliki kecepatan gerak. Kecepatan gerak kaki tidak bisa dicapai kalau footwork-nya tidak teratur.

3. Sikap dan Posisi
Sikap dan Posisi Berdiri di Lapangan
Sikap dan posisi berdiri di lapangan harus sedemikian rupa, sehingga dengan sikap yang baik dan sempurna itu, dapat secara cepat bergerak ke segala penjuru lapangan permainan.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan: 
  1. Harus berdiri sedemikian rupa, sehingga berat badan tetap berada pada kedua kaki dan tetap menjaga keseimbangan tubuh. 
  2. Tekuk kedua lutut, berdiri pada ujung kaki, sehingga posisi pinggang tetap tegak dan rileks. Kedua kaki terbuka selebar bahu dengan posisi kaki sejajar atau salah satu kaki diletakkan di depan kaki lainnya. 
  3. Kedua lengan dengan siku bengkok pada posisi di samping badan, sehingga lengan bagian atas yang memegang raket tetap bebas bergerak. 
  4. Raket harus dipegang sedemikian rupa, sehingga kepala (daunnya) raket berada lebih tinggi dari kepala. 
  5. Senantiasa waspada dan perhatikan jalannya shuttlecock selama permainan berlangsung. 
Sikap dan Tahap Kerja Langkah Kaki 
Sikap dan langkah kaki yang benar dalam permainan bulutangkis, sangat penting dikuasai secara benar oleh setiap pemain. Ini sebagai syarat untuk meningkatkan kualitas ketrampilan memukul shuttlecock.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan:
  1. Senantiasa berdiri dengan sikap dan posisi yang tepat di atas Iapangan. 
  2. Lakukan gerak Iangkah ke depan, ke belakang, ke samping kanan dan kiri pada saat memukul shuttlecock, sambil tetap memperhatikan keseimbangan tubuh. 
  3. Gerak Iangkah sambil meluncur cepat, sangat efektif sebagai upaya untuk memukul shuttlecock. 
  4. Hindari berdiri dengan telapak kaki di lantai (bertapak) pada saat menunggu datangnya shuttlecock, atau pada saat bergerak untuk memukul shuttlecock. 
4. Hitting Position 
Posisi memukul bola atau kerap disebut preparation. Waktu sekian detik yang ada pada masa persiapan ini juga dipakai untuk menentukan pukulan apa yang akan dilakukan. Karena itu posisi persiapan ini sangat penting dilakukan dengan balk dalam upaya menghasilkan pukulan berkualitas.

Hal yang perlu diperhatikan:
a. Overhead (atas) untuk right handed
  • Posisi badan menyamping dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kid. Pada saat memukul bola harus terjadi perpindahan beban berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri. 
  • Posisi badan harus selalu berada di belakang bola yang akan dipukul. 
b. Untuk pukulan underhand (bawah)/net
  • Posisi memukul adalah kaki kanan selalu berada di depan dan kaki kiri di belakang. 
  • Lutut kaki kanan dibengshuttlecockkan, sehingga paha bagian bawah agak turun. Kerendahannya sesuai dengan ketinggian bola yang akan dipukul. Sedangkan saat bola dipukul posisi kaki kid harus tetap berada di belakang dan hanya bergeser ke depan sedikit. 
c. Untuk footwork maju-mundur

Cara Latihan
  1. Dari tengah ke depan; sebagai langkah dasar hanya dua langkah dimulai dengan kaki kiri kemudian kanan. 
  2. Dari tengah ke belakang. 
  3. Dari depan ke belakang dan sebaliknya. 
 Kesalahan yang Terjadi
  1. Pada ready position, tumpuan kaki tidak berada di bagian depan atas kaki. Akibatnya reaksi menjadi lambat.
  2. Posisi lutut lurus, tidak bengshuttlecock.
  3. Pada posisi memukul kaki dan badan sejajar dengan net. Akibatnya pukulan tidak kuat.
  4. Pada posisi underhand, kaki kiri berada di depan, keseimbangan kaki tidak ada dan sulit mengarahakan bola dengan tepat.
  5. Lutut/paha tidak turun, jangkauan kurang, lambat kembali ke bagian tengah lapangan.
5. Service (Service)
Dalam aturan permainan bulutangkis, servis merupakan modal awal untuk bisa memenangkan pertandingan. Dengan kata lain, seorang pemain tidak bisa mendapatkan angka apabila tidak bisa melakukan servis dengan baik.
Namun, banyak pelatih, juga pemain tidak memberikan perhatian khusus untuk melatih dan menguasai teknik dasar ini. Oleh karena itu, sikap tersebut merupakan kekeliruan besar. Kita mengetahui bahwa angka/poin dalam permainan bulutangkis tidak akan tercipta, apabila pemain tidak mahir melakukan servis dengan benar. 
Dalam permainan bulutangkis, ada tiga jenis servis, yaitu servis pendek, servis tinggi, dan flick atau servis setengah tinggi. Namun, biasanya servis digabungkan ke dalam jenis atau bentuk yaitu servis forehand dan backhand. Masing-masing jenis ini bervariasi pelaksanaanya sesuai dengan situasi permainan di lapangan. 

Servis Forehand
a. Servis Forehand Pendek
  • Tujuan servis pendek ini untuk memaksa lawan agar tidak bisa melakukan serangan. Selain itu lawan dipaksa berada dalam posisi bertahan. 
  • Variasi arah dan sasaran servis pendek ini dapat dilatih secara serius dan sistematis. 
  • Shuttlecock harus dipukul dengan ayunan raket yang relatif pendek. 
  • Pada saat perkenaan dengan kepala (daun) raket dan shuttlecock, siku dalam keadaan bengshuttlecock, untuk menghindari penggunaan tenaga pergelangan tangan, dan perhatikan peralihan titik berat badan Anda. 
  • Cara latihannya adalah menggunakan sejumlah shuttlecock dan dilakukan secara berulang-ulang. 
b. Servis Forehand Tinggi
  • Jenis servis ini terutama digunakan dalam permainan tunggal. 
  • Shuttlecock harus dipukul dengan menggunakan tenaga penuh agar shuttlecock melayang tinggi dan jatuh tegak lurus di bagian belakang garis lapangan lawan. 
  • Saat memukul shuttlecock, kedua kaki terbuka selebar pinggul dan kedua telapak kaki senantiasa kontak dengan lantai. 
  • Perhatikan gerakan ayunan raket. Ke belakang, ke depan dan setelah melakukan pukulan, harus dilakukan dengan sempurna serta diikuti gerak peralihan titik berat badan dari kaki belakang kekaki depan yang harus be langsung kontinu dan harmonis. 
  • Biasakan selalu berkonsentrasi sebelum memukul shuttlecock. 
  • Hanya dengan berlatih tekun dan berulang-ulang tanpa mengenal lelah, dapat mengusai teknik servis forehand tinggi dengan sebalik-baiknya. 
Servis Backhand 

Jenis servis ini pada umumnya, arah dan jatuhnya shuttlecock sedekat mungkin dengan garis serang pemain lawan. Dan shuttlecock sedapat mungkin melayang retatif dekat di atas jaring (net). Oleh karena itu, jenis servis ini kerap digunakan oleh pemain ganda. 
  1. Sikap berdiri adalah kaki kanan di depan kaki kiri, dengan ujung kaki kanan mengarah ke sasaran yang diinginkan. Kedua kaki terbuka selebar pinggul, lutut dibengshuttlecockkan, sehingga dengan sikap seperti ini, titik berat badan berada di antara kedua kaki. Jangan lupa, sikap badan tetap rileks dan penuh konsentrasi. 
  2. Ayunan raket relatif pendek, sehingga shuttlecock hanya didorong dengan bantuan peralihan berat badan dari belakang ke kaki depan, dengan irama gerak kontinu dan harmonis. Hindari menggunakan tenaga pergelangan tangan yang berlebihan, karena akan mempengaruhi arah dan akurasi pukulan. 
  3. Sebelum melakukan servis, perhatikan posisi dan sikap berdiri lawan, sehingga dapat mengarahkan shuttlecock ke sasaran yang tepat dan sesuai perkiraan. 
  4. Biasakan berlatih dengan jumlah shuttlecock yang banyak dan berulang-ulang tanpa mengenal rasa bosan, sampai dapat menguasai gerakan dan ketrampilan servis ini dengan utuh dan baik/sempurna. 
Selain itu, perlu diperhatikan adanya peraturan servis. Berikut aturan bagaimana melakukan servis yang salah dan benar. 

Servis yang Salah :
  1. Pada saat memukul bola, kepala (daun) raket lebih tinggi atau sejajar dengan grip raket. 
  2. Titik perkenaan shuttlecock, kepala (daun) raket lebih tinggi dari pinggang. 
  3. Posisi kaki menginjak garis tengah atau depan. 
  4. Kaki kiri melakukan langkah. 
  5. Kaki kanan melangkah sebelum shuttlecock dipukul. 
  6. Rangkaian mengayun raket dan memukul shuttlecock tidak boleh terputus. 
  7. Penerima servis bergerak sebelum shuttlecock servis dipukul. 
Servis yang Benar :
  1. Pada saat memukul, tinggi kepala (daun) raket harus berada dibawah pegangan raket. 
  2. Perkanaan shuttlecock harus berada di bawah pinggang. 
  3. Kaki kiri statis. 
  4. Kaki hanya bergeser, tetapi tidak lepas dari tanah. 
  5. Rangkaian mengayun raket, harus dalam satu rangkaian. 
  6. Penerima servis bergerak sesaat setelah servis dipukul. 
6. Pengembalian Service
Teknik pengembalian servis sangat penting dikuasai dengan benar oleh setiap pemain bulutangkis. Arahkan shuttlecock ke daerah sisi kanan dan kiri lapangan lawan atau ke sudut depan atau belakang lapangan lawan. Prinsipnya, dengan penempatan shuttlecock yang tepat, lawan akan bergerak untuk memukul shuttlecock itu, sehingga is terpaksa meninggalkan posisi strategisnya di titik tengah lapangannya.
  1. Dalam permainan tunggal, sebaiknya servis lob lawan dikembalikan dengan teknik pukulan keras dan tinggi ke salah satu sudut bagian belakang lapangan lawan, atau dengan teknik ''pukulan pendek'' (drop pendek) ke sudut depan lapangan lawan. 
  2. Hindari melakukan ''smash keras'', tatkala berdiri pada posisi di bagian belakang lapangan sendiri. Oleh karena, posisi pada saat itu kurang menguntungkan, apabila smash dapat dikembalikan dengan penempatan yang akurat atau terarah oleh pemain lawan. 
  3. Dalam permainan ganda, seharusnya shuttlecock dipukul terarah cepat, dan arah pukulan senantiasa menukik jatuh ke lapangan lawan atau ke bagian tubuh lawan. 
7. Underhand (Pukulan dari Bawah)
Jenis pukulan ini dominant digunakan dalam permainan bulutangkis. Seperti halnya teknik dasar ''pukulan dari atas kepala'', untuk menguasai teknik dasar ini, pertama-tama, harus trampil berlari sambil melakukan langkah lebar, dengan kaki kanan berada di depan kaki kiri untuk menjangkau jatuhnya shuttlecock. 
Sikap menjangkau ini, hendaknya siku dalam keadaan bengshuttlecock dan pertahankan sikap tubuh tetap tegak, sehingga lutut kanan dalam keadaan tertekuk. 
Pada saat memukul shuttlecock, gunakan tenaga kekuatan siku dan pergelangan tangan, hingga gerakan lanjut dari pukulan ini berakhir di atas bahu kiri. Perhatikan, agar telapak kaki kanan tetap kontak dengan lantai sambil menjangkau shuttlecock. Jangan sampai gerak langkah terhambat karena kaki kiri tertahan gerakannya. 

Fungsi pukulan dasar ini antara lain: 
  • Untuk mengembalikan pukulan pendek atau permainan net lawan. 
  • Sebagai cara bertahan akibat pukulan serang lawan. Dalam situasi tertekan dalam permainan, harus melakukan pukulan penyelamatan dengan cara mengangkat shuttlecock tinggi ke daerah belakang lapangan lawan. 
  • Pukulan dasar ini dapat dilakukan dengan teknik pukulan forehand dan backhand. 
Cara berlatih yang efektif untuk menguasai teknik dasar ini, adalah menciptakan suasana berlatih bersama tim dengan memukul shuttlecock yang diarahkan relatif jauh dari jangkauan. Berlatihlah dengan tekun dan selalu mengevaluasi sendiri kesalahan yang dilakukan, agar tidak diulangi lagi. 

Ada dua jenis pukulan underhand:
  1. Clear Underhand, pukulan atau dorongan yang diarah kan tinggi ke belakang. 
  2. Flick Underhand, pukulan atau dorongan mendatar ke arah belakang. 
Hal yang Perlu Diperhatikan
  1. Pegangan raket forehand untuk underhand forehand, dan pegangan backhand untuk underhand backhand. 
  2. Pergelangan tangan agak bengshuttlecock ke belakang, siku juga agak bengshuttlecock. 
  3. Sambil melangkahkan kaki kanan ke depan, ayunkan raket ke belakang lalu pukul bola dan pada saat perkenaan bola, posisi tangan lurus. 
  4. Bola dipukul kira-kira dekat kaki kanan bagian luar. 
  5. Posisi akhir raket sesuai arah bola. 
Cara Latihan
Untuk tahap pemula, umpan dengan lemparkan bola, diulang beberapa kali. Untuk koordinasi pukul bola sambil melangkah kaki kanan. 

8. Overhead Clear/Lob
Pusatkan perhatian lebih untuk menguasai pukulan overhead lob ini, karena teknik pukulan lob ini banyak kesamaannya dengan teknik smash dan dropshort. Pukulan overhead lob adalah bola yang dipukul dari atas kepala, posisinya biasanya dari belakang lapangan dan diarahkan keatas pada bagian belakang lapangan. 

Ada dua jenis overhead lob :
  1. Deep lob/Clear, bolanya tinggi ke belakang. 
  2. Attacking lob/Clear, bolanya tidak terlalu tinggi. 
 Hal yang Perlu Diperhatikan 
  1. Pergunakan pegangan forehand, pegang raket dan posisinya di samping bahu. 
  2. Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net. Posisi kaki kanan berada di belakang kaki kiri dan pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri. 
  3. Posisi badan harus diupayakan selalu bera di belakang bola. 
  4. Bola dipukul seperti gerakan melempar. 
  5. Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus. Posisi akhir raket mengikuti arah bola, Ialu dilepas, sedang raket jatuh di depan badan. 
  6. Lecutkan pergelangan (raket) saat kena bola. 
Cara Latihan 
  1. Untuk para pemula yang baru belajar, sebaiknya pertama-tama latihan dengan cara mengumpan mereka dengan lemparan bola. Tujuannya supaya timing memukul bisa diperoleh. Untuk mempermudah, bisa digunakan hitungan (1. Posisi siap; 2. Ayunkan; 3. Pukul). 
  2. Untuk alat bantu guna membiasakan gerakan dan memperoleh timing memukul yang pas, gunakan gantungan shuttlecock yang bisa diatur ketinggiannya. 
Hal yang Perlu Diperhatikan
  1. Posisi preparation sama dengan overhead biasa. 
  2. Karena, biasanya bola berada jauh di belakang kepala kita, untuk menjangkaunya, pertama badan diputar yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang, lalu lompatkan kaki kanan sambil badan dan raket diputar untuk menjangkau shuttlecock yang berada di belakang kepala, sehingga terjadi perpindahan berat badan. 
  3. Setelah memukul, kaki kiri mendarat lebih dulu, di bagian depan kaki (agak berjingkat), badan harus condong ke depan. 
9. Round The Head Clear / Lob / Drop / Smash 
Adalah bola overhead (di atas) yang dipukul di bagian belakang kepala (samping telinga sebelah kih). Dibanding dengan overhead yang biasa, pukulan di belakang kepala ini relatif lebih sulit. Karena untuk bisa melakukan pukulan (teknik) ini diperlukan ekstra kekuatan kaki, kelenturan, footwork yang balk, dan koordinasi. Biasanya pukulan ini dilakukan secara terpaksa karena untuk melakukannya harus dengan pukulan backhand. 

10. Smash
 Yaitu pukulan overhead (atas) yang diarahkan ke bawah dan dilakukan dengan tenaga penuh. Pukulan ini identik sebagai pukulan menyerang. Karena itu tujuan utamanya untuk mematikan lawan. Pukulan smash adalah bentuk pukulan keras yang sering digunakan dalam permainan bulutangkis. Karakteristik pukulan ini adalah; keras, laju jalannya shuttlecock cepat menuju Iantai Iapangan, sehingga pukulan ini membutuhkan aspek kekuatan otot tungkai, bahu, lengan, dan fleksibilitas pergelangan tangan serta koordinasi gerak tubuh yang harmonis. 
Dalam praktek permainan, pukulan smash dapat dilakukan dalam sikap diam/berdiri atau sambil loncat (King Smash). Oleh karena itu pukulan smash dapat berbentuk: 
  • Pukulan smash penuh 
  • Pukulan smash potong 
  • Pukulan sines backhand 
  • Pukulan smash melingkar atas kepala 
Teknik pukulan smash tersebut secara bertahap setiap pemain harus menguasainya dengan sempurna. Manfaatnya sangat besar untuk meningkatkan kualitas permainan. 

Hal yang Perlu Diperhatikan
  1. Biasakan bergerak cepat untuk mengambil posisi pukul yang tepat. 
  2. Perhatikan pegangan raket. 
  3. Sikap badan harus tetap lentur, kedua lutut dibengshuttlecockkan dan tetap berkonsentrasi pada shuttlecock. 
  4. Perkenaan raket dan shuttlecock di atas kepala dengan cara meluruskan lengan untuk menjangkau shuttlecock itu setinggi mungkin dan pergunakan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul shuttlecock. 
  5. Akhiri rangkaian gerakan pukul itu dengan gerak lanjut ayunan raket yang sempurna ke depan badan. 
11. Dropshot (Pukulan Potong) 
Adalah pukulan yang dilakukan seperti smash. Perbedaannya pada posisi raket saat perkenaan dengan shuttlecock. Bola dipukul dengan dorongan dan sentuhan yang halus. Dropshot (pukulan potong) yang balk adalah apabila jatuhnya bola dekat dengan net dan tidak melewati garis ganda. 
Karakteristik pukulan potong ini adalah, shuttlecock sentiasa jatuh dekat jaring di daerah lapangan lawan. Oleh karena itu harus mampu melakukan pukulan yang sempurna dengan berbagai sikap dan posisi badan dari sudut-sudut lapangan permainan. Faktor pegangan raket, gerak kaki yang cepat, posisi badan dan proses perpindahan berat badan yang harmonis pada saat memukul merupakan faktor penentu keberhasilan pukulan ini. 
Sikap persiapan awal dan gerak memukul tidak berbeda dengan pukulan smash. Dalam pelaksanaan pukulan potong ini, adalah menempatkan shuttlecock pada sudut-sudut lapangan lawan sedekat mungkin jaring/net, dengan variasi gerak tipu badan dan raket sebelum perkenaan raket dan shuttlecock, yang menyebabkan lawan terlambat mengatisipasi dan bereaksi atas datangnya shuttlecock secara mendadak. 

Hal yang Perlu Diperhatikan
  1. Pergunakan pegangan forehand. Pegang raket dan posisinya di samping bahu. 
  2. Posisi badan menyamping (vertikal) dengan arah net, posisi kaki kanan berada dibelakang kaki kiri. Pada saat memukul bola, harus terjadi perpindahan beban badan dari kaki kanan ke kaki kiri. 
  3. Posisi badan harus selalu diupayakan berada di belakang bola. 
  4. Pada saat perkenaan bola, tangan harus lurus, menjangkau bola dan dorong dengan sentuhan halus. 
  5. Untuk arah forehand lawan, pukul bagian Iengkungan bola sebelah kanan dan lengkung kiri bola untuk tujuan backhand. 
  6. Posisi akhir raket mengikuti arah bola. Biasakan bergerak cepat mengambil posisi pukul yang tepat di belakang shuttlecock. 
  7. Perhatikan gerak langkah dan keseimbangan badan pada saat dan setelah memukul shuttlecock. 
  8. Shuttlecock harus dipukul dengan sikap lengan lurus dan hanya menggunakan tenaga kecil. 
  9. Pukulan potong ini mengandung aspek kehalusan gerak dan gerak tipu. 
12. Netting
Adalah pukulan yang dilakukan dekat net, diarahkan sedekat mungkin ke net, dipukul dengan sentuhan tenaga halus sekali. Pukulan netting yang baik yaitu apabila bolanya dipukul halus dan melintir tipis dekat sekali dengan net. 
Karakteristik teknik dasar ini adalah shuttlecock senantiasa jatuh bergulir sedekat mungkin dengan jaring/net di daerah lapangan lawan. Koordinasi gerak kaki, lengan, keseimbangan tubuh, posisi raket dan shuttlecock saat perkenaan, serta daya konsentrasi adalah faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan pukulan ini. 
Pegang raket dengan jari-jari tangan (ruas jari tangan), pergelangan tangan tetap rileks, posisi kepala (daun) raket sejajar dengan Iantai pada saat perkenaan raket dan shuttlecock yang harus diperhatikan selama proses pukulan jaring berlangsung. Di samping itu sikap dan posisi kaki tumpu harus tetap kokoh menapak di lantai, dengan lutut kanan dibengkokkan, sehingga tidak terjadi gerakan tambahan yang dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh. 

Hal yang Perlu Diperhatikan
  1. Pegangan raket forehand untuk forehand net dan backhand untuk backhand samping net. 
  2. Siku agak bengshuttlecock dan pergelangan ditekuk sedikit ke belakang. 
  3. Pada saat memukul, kaki kanan berada di depan dan bola dipukul pada posisi setinggi mungkin. 
  4. Sesaat sebelum perkenaan bola, buat tarikan kecil dengan pergelangan tangan. Pukul bola pada bagian lengkung kanan dan kiri sampai pada bagian bawah bola. Akhir kepala raket menghadap atau sejajar dengan langit-langit. 
Cara Latihan
  1. Berdiri kira-kira dua langkah dari jaring sambil memegang raket. 
  2. Penyaji melemparkan shuttlecock berturut-turut ke daerah jaring dan Anda berusaha memukul shuttlecock itu. 
  3. Lakukan latihan ini di sisi kanan dan kiri secara bergantian. 
  4. Tingkatkan faktor intensitas dan kesulitan latihan dengan cara sambil bergerak. 
  5. Arah dan sasaran pukulan dapat berbentuk lurus, silang atau dengan cara mendorong shuttlecock itu ke berbagai arah. 
13. Return Smash
Adalah pukulan yang lebih identik dengan pola pertahanan. Namun demikian pengembalian smash yang baik bisa menjadi serangan balik. 
Jenis-jenis pengembalian smash: 
  1. Pengembalian pendek, yaitu pengembalian dimana bolanya jatuh dekat net. Banyak terjadi pada permainan tunggal. Tujuannya untuk memaksa lawan berlari jauh. 
  2. Pengembalian drive (mendatar),lebih banyak dilakukan pada permainan ganda. Tujuannya untuk tidak memberi kesempatan lawan melakukan serangan. 
  3. Pengembalian panjang, yaitu pengembalian bola ke arah belakang lagi. Pukulan ini blasanya hanya bisa dilakukan oleh pemain yang sudah trampil dan mempunyai pergelangan tangan kuat. 
Hal yang Perlu Diperhatikan
  1. Posisi siap (stand), lihat keterangan di bagian footwork. 
  2. Untuk pengembalian dari forehand, apabila dekat biasa dilakukan dengan satu langkah kaki kanan, tatapi apabila jauh, mungkin perlu dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kiri. 
  3. Untuk pengembalian backhand, apabila dekat bisa dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kiri. Tetapi, apabila jauh mungkin perlu dilakukan dulu langkah kecil dari kaki kanan. 
14. Backhand Overhead
Pukulan ini bisa dlkategorikan paling sulit, terutama bagi pemain pemula. Karena secara biomekanik teknik pukulan ini selain menuntut koordinasi anggota badan yang sempurna, juga penguasaan grip dan timing yang tepat. 
Tanpa ketiga hal tersebut, tenaga besar sekalipun tidak bisa menghasilkan kualitas pukulan yang baik. 

Hal yang Perlu Diperhatikan
  1. Lakukan posisi slap dengan posisi raket di tangan. 
  2. Putar badan, dengan melangkahkan kaki kanan ke belakang kiri. Lutut dan siku kanan agak membengkok. 
  3. Rangkaian memukul mulai dari mengayunkan raket (siku ke dekat ketiak) dorong dengan pinggang dan siku menjadi lurus. Gerakan diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan. 
  4. Cara kedua, rangkaian pukulan di atas (No.3) bisa dilakukan sambil melangkahkan kaki kanan, lalu ayun raket. Kaki kanan sudah mendarat pada saat bola dipukul. 
Cara Latihan
Latih dahulu gerakan tanpa bola. Untuk mempermudah bisa digunakan alat bantu, yaitu gantungan shuttlecock setinggi timing seorang atlit 

15. Drive
Adalah pukulan cepat dan mendatar banyak digunakan dalam permaianan ganda. Tujuannya untuk menghindari lawan menyerang atau sebaliknya memaksa lawan mengangkat bola dan berada pada posisi bertahan. Pukulan ini menuntut keterampilan grip, reflek yang cepat dan kekuatan pergelangan tangan. Pukulan ini akan diajarkan lebih jauh pada tahap selanjutnya. 

Sebagai Dasar Hal yang Perlu Diperhatikan
  1. Pegangan raket dengan satu grip/cepat berpindah. 
  2. Selain kekuatan bahu, gunakan lecutan pergelangan pada saat bola dipukul. 
Cara Latihan
  1. Gunakan raket yang lebih berat atau botol berisi pasir untuk melatih kekuatan pergelangan tangan. 
  2. Latih reflek pukulan drive kiri/kanan ke tembok. 
16. Variasi Stroke/Taktik Permainan
Setelah seorang atlit berhasil menguasai cara memegang raket, menguasai footwork, dan seluruh tekni dasar (basic stroke) dengan baik, maka selanjutnya dapat membuat variasi pukulan. Dengan kata lain, pada satu jenis posisi yang baik dapat melakukan beberapa pilihan pukulan. Misalnya pukulan overhead, selain lob dengan sedikit mengubah grip dan arah raket/putaran raket, bisa melakukan pada posisi underhand yang baik, selain melalukan netting bisa juga melakukan flick. 
Penguasaan pukulan dasar dan variasi akan terasa sekali manfaatnya pada saat mulai bermain dalam game (hitungan). Berpikirlah menggunakan taktik apa agar bisa mematikan lawan dan memenangkan pertandingan. Berikit adalah beberapa tips dan taktik permainan. 

Tunggal 
Pada permainan tunggal, bisa dikatakan berada di atas angin apabila selalu bisa: 1. Melakukan pukulan dengan posisi selalu berada di belakang bola. 2. Sudah berada di tengah lapangan sebelum lawan memukul bola. 3. Sebaliknya berusaha untuk cepat berada pada posisi memukul sebelum lawan kembali ke tengah. Dalam posisi ini artinya siap melakukan serangan yang mematikan. Untuk bisa melakukan ketiga hal di atas, Pemain harus memillki footwork yang teratur dan cepat. Dan gerakan-gerakan yang cepat itu bisa berlangsung untuk jangka waktu lama maka diperlukan stamina yang memadai. Karenanya, footwork yang cepat, teratur, dan stamina yang kuat menjadi faktor yang dominan diperlukan seorang pemain tunggal. 

Ganda
Permainan ganda memllikl tuntutan yang agak berbeda dengan tunggal. Seorang pemain yang footwork-nya kurang baik tetapi memiliki kecepatan dan reflek pukulan serta power yang besar, bisa menjadi pemain ganda yang baik. 
Walaupun penguasaan pukulan dasarnya sama dengan tunggal, tetapi seorang pemain tunggal yang baik belum tentu bisa menjadi pemain ganda yang baik. Karena permainan ganda memiliki jenis pukulan yang khusus. Pukulan cepat seperti drive, smash, return smash, serve, dan wiping (menyapu) adalah jenis pukulan yang wajlb dan harus dikuasi dengan trampll. 
Dalam permainan ganda ada filosofi yang berbunyi Siapa yang bisa menyerang lebih dahulu dia akan menang. Filosofi Ini rata-rata dipegang oleh setiap pemain ganda. Ini terlihat dalam karakter permainan ganda sekarang ini yang menganggap bahwa pertahanan yang baik adalah dengan menyerang. Selain itu ganda adalah permainan yang mengandalkan kerja sama. Pukulan harus dirancang, kemudian mematikan lawan dengan pukulan hasil kerja sama. 

Model, Variasi Gerak serta Penampilan Pemain Bulutangkis Elite Indonesia 
Keunggulan dan pencapaian prestasi puncak dalam olahraga bulutangkis, harus melalui proses pelatihan dalam kurun waktu lama. Aspek kontinuitas, aplikasi pelatihan yang sistematis, program pelatihan yang dirancang dengan baik, adanya dukungan sarana pelatihan yang memadai serta terciptanya suasana pelatihan yang menyenangkan, merupakan laktor-faktor pendukung yang selama ini tercipta di lembaga bulutangkis Indonesia. Berikut ini adalah beberapa contoh dan model suasana pelatihan yang menggambarkan betapa sistem pelatihan harus disikapi, dinikmati, dan disadari oleh peserta latih sebagai alat/sarana untuk mencapai prestasi puncak. Sejarah perbulutangkisan Indonesia mencatat, banyak pemain yang memiliki ketrampilan yang baik dan satu dengan lainnya saling berbeda. Tipe dan karakteristik serta gaya permainan Rudy Hartono, Lim Swie King, Icuk Sugiarto, Lius Pongoh, Tjun Tjun, Johan Wahyudi, Christian Hadinata, Ade Chandra, Tony Gunawan, Candra Wijaya, Iie Sumirat, Ricky Soebagdja, Rexy Mainakai, Minarti Timur, Susy Susanti, dll, masing-masing kaya dengan varlasi pukulan yang berbeda. Keterampilan itu diperoleh lewat proses pelatihan yang ketat. 
Jangan berpikir tentang hasil akhir yang dicapai, akan tetapi berpikirlah tentang proses latihan yang benar. 
Variasi pukulan dalam pembinaan bulutangkis, sarat dengan penampilan gerak yang atraktif, konsentrasi dan ketrampilan teknik yang memukau.

Terimakasih atas kunjungannya. Nantikan tulisan saya berikutnya.

FYI : Job SEO yang sedang saya kerjakan (tidak termasuk Web Design) :
www.pasadena-florist.com

Latihan Dasar Bulutangkis

Peralatan & Lapangan
Lapangan
Lapangan bulutangkis dapat dibuat dengan mudah, di mana saja, sejauh tersedia ruangan seluas kira-kira 12 X 20 meter. Apabila di tempat terbuka tentu saja diupayakan agar gangguan angin tidak terlalu besar, sedangkan bila di ruang tertutup, atap bangunannya sebisa mungkin di atas delapan meter agar shuttlecock yang tengah dimainkan tidak sampai membentur langit-langit sehingga mengganggu jalannya permainan. Di Indonesia, di kampung-kampung lapangan bulutangkis banyak didirikan di atas tanah, semen cor, atau aspal. Namun, di gedung olahraga biasanya sudah berupa semen yang dilapisi vinyl, keramik, lantai kayu atau karpet. Di lapangan yang diakui secara internasional digunakan karpet yang terbuat dari karet keras, namun elastis. Lapangan bulutangkis berukuran 610 cm X 1.340 cm, yang dibagi dalam bidang-bidang, masing-masing dua sisi berlawanan. Ada garis tunggal, ada garis ganda, ada ruang yang memberi jarak antara pelaku dan penerima servis.  

Net 
Di tengah-tengah lapangan ada net yang tingginya 155 cm. Net merupakan pembatas berupa jaring yang membentang antara dua bidang permainan yang diikatkan pada tiang. Tiang itu haruslah kukuh, sehingga net yang dibentangkan tidak akan turun bila ditarik kencang agar lurus. Tinggi net di tengah-tengah lapangan, haruslah 152 cm dari permukaan lapangan.  

Shuttlecock 
Shuttlecock yang di Indonesia lazim disebut kok, biasanya terbuat dari bulu angsa buatan abrik, umumnya sudah memiliki standar yang ditentukan IBF. Berat kok sekitar 5,67 gram. Bulu angsa yang menancap di gabus yang dibungkus kulit berwarna putih berjumlah antara 14-16 buah, dan diikat dua tali agar tidak mudah lepas. Jenis inilah yang selalu dipakai untuk kejuaraan resmi. Di luar negeri banyak pula digunakan kok dari karet, baik untuk gabus maupun bulunya. Bentuk, ukuran, dan besarnya harus sama dengan kok yang terbuat dari bulu angsa, namun umumnya kok plastik hanya dipakai untuk latihan saja. Kok yang bagus adalah kalau dipukul dengan raket dengan tangan di bawah pinggang meluncur dengan lurus, tanpa gerakan ke arah kiri atau kanan saat mengundara. Para pemain tingkat internasional sering mencoba kok dengan memukul ke ruang di balik netnya. Bila dipukul dengan tangan mengayun dari bawah, kok yang baik akan mencapai kira-kira di tempat yang sama dengan pelaku servis.  

Raket 
Raket pada masa lalu, sampai tahun 1970-an, masih dikenal raket yang baik gagang maupun kepala (daunnya) terbuat dari kayu, sekarang umumnya dibuat dari bahan grafit, meskipun masih ada yang dibuat dari bahan aluminium atau besi ringan. Bentuknya cuma beraneka macam, tetapi yang nge-trend sampai dengan tahun 2002 adalah yang umumnya dipakai pemain pelatnas. Semakin mahal harganya maka semakin enteng dan kuat raket itu. Raket ini memiliki jaring yang dibuat dari senar (string), berupa tali plastik sintetis. Senar yang baik adalah senar yang bisa dipasang sekencangkencangnya tetapi tidak mudah putus, agar raket dapat memantulkan kok yang dipukul dengan kencang atau cepat. Raket ini biasanya dibungkus dalam tas raket yang dapat memuat sampai kirakira enam buah raket.  

Sepatu dan Pakaian 
Seperti atlet lain pada umumnya, setiap pemain bulutangkis memiliki perlengkapan utama dan tambahan ketika tampil di sebuah permainan atau pertandingan. Baju, celana, sepatu tergolong asesori utama, sedang ikat tangan, ikat kepala, pengaman lutut bisa disebut tambahan. Sepatu bulutangkis haruslah enteng, namun menggigit bila dipakai di lapangan agar pemain dapat bergerak, balk maju maupun mundur tanpa terpeleset. Karet sol yang menggigit dibutuhkan karena frekuensi gerakan maju dan mundur di bulutangkis berlangsung tinggi, dalam tempo cepat. Sepatu bulutangkis umumnya berwarna putih dengan garis-garis yang warnanya bervariasi. Kaus kaki tidak wajib namun sebaiknya memiliki daya serap keringat yang tinggi dan agak tebal supaya empuk dan mengurangi kemungkinan terjadinya iritasi kulit akibat pergesekan kulit dengan sepatu. Celana pendek atau kaus bulutangkis sebenarnya bebas, tetapi di tingkat internasional banyak dipakai jenis kaus yang sejuk dan mampu menyerap keringat dengan cepat. Terkadang pemain menggunakan kaus tangan, pengikat kepala, atau penjaga lutut, balk untuk keperluan esensial maupun sekedar untuk menambah ramai penampilan.

Ikuti "Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis" & "Teknik Dasar Bermain Bulutangkis" pada tulisan saya berikutnya.

FYI : Job SEO yang sedang saya kerjakan (tidak termasuk Web Design) :
www.pasadena-florist.com

Senin, 16 Januari 2017

KISI-KISI UAS Jaringan Komputer Dasar

Berikut ini Kisi-Kisi UAS Mata Kuliah Jaringan Komputer Dasar : * Ada 2 Jenis Soal, Soal pilihan materi Dasar Jaringan Komputer, Media Transmisi, dll dan Soal khusus IP Address beserta Sub Netting. * Pelajari Soal UTS yg lalu * IP Address * Sub Netting Selamat Belajar.. Info : my new SEO job order : www.pasadena-florist.com